BAUBAU - Kosmetik menjadi salah satu komoditi dengan perkembangan pesat beberapa tahun belakangan ini. Pengetahuan masyarakat terhadap kosmetik belum memadai untuk lebih cerdas memilih maupaun memakai produk dengan tepat dan aman. Namun Kebutuhan kosmetik khusus pada remaja putri cenderung meningkat.
Didampingi ketua UKM Kewirausahaan, Ibu Irmawati Alimuddin, SE., M.Ak, Duta Kosmestika Aman, Andi Sitti Mutmainnah Said yang merupakan mahasiswa Politeknik Baubau program studi rekam medis dan informasi kesehatan yang terpilih sebagai agen perpanjangan tangan dari Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Obat Tradisional Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM dalam mensosialisasikan cara bijak memilih kosmetik yang aman dan dalam sosialisasi dihadiri kebanyakan mahasiswa putri ini secara runut menjelaskan jenis kosmetik dan kandungan yang terdapat didalamnya baik yang secara langsung dapat menjaga dan memelihara tubuh maupun yang sebaliknya berbahaya bagi Kesehatan kulit dan tubuh.
Lebih lanjut Nina menjelaskan beberapa langkah mudah untuk memilih kosmetik aman adalah dengan memeriksa keutuhan kemasannya yang masih dalam kondisi baik, tidak bocor dan tidak penyok. Langkah selanjutnya adalah memeriksa label kemasan yang berisi manfaat dan kandungan apa saja yang ada dalam produk tersebut sekaligus memeriksa tanggal produksi hingga tanggal kadaluarsanya hingga izin edar berupa notifikasi dari BPOM. “Produk yang telah melewati uji BPOM seharusnya sudah mencantumkan data-data itu untuk memudahkan penggunanya dalam memilih produk yang tepat untuk digunakan, jika menemukan produk kosmetik yang tidak sesaui dengan ketentuan itu, sebaiknya tidak digunakan” tambah Nina dihadapan peserta sosialisasi.
BPOM juga telat meluncurkan aplikasi Cek BPOM yang dapat diunduh pengguna android dan IOS untuk memudahkan konsumen memeriksa secara langsung produk-produk kosmetik yang beredar dipasaran apakah telah teregistrasi atau belum.
Disesi diskusi, peserta juga mendapatkan pencerahan mengenai kandungan-kandungan bahan kosmetik alami dan aman namun memiliki proses yang lambat serta kandungan bahan kimia yang prosesnya cenderung lebih cepat namun beresiko tidak aman bagi kulit penggunanya.
(UKM Literasi Media dan Informasi)