Audit Mutu Internal Politeknik Baubau Tahun 2025: Wujud Komitmen terhadap Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi dan Program Studi
Baubau, 22 September 2025 — Dalam rangka memastikan keberlanjutan sistem penjaminan mutu dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi, Pusat Penjaminan Mutu (P2M) Politeknik Baubau melaksanakan kegiatan Audit Mutu Internal (AMI) untuk tingkat Perguruan Tinggi dan Program Studi.
Kegiatan AMI ini merupakan bagian penting dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dilaksanakan secara berkala guna menilai kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan akademik dan non-akademik dengan standar mutu yang telah ditetapkan oleh Politeknik Baubau serta regulasi pendidikan tinggi nasional.
Pelaksanaan Audit Mutu Internal tahun 2025 melibatkan tim auditor internal yang telah tersertifikasi dan memiliki kompetensi dalam bidang penjaminan mutu. Audit dilakukan terhadap seluruh unit kerja, pusat, satuan, dan program studi dengan fokus pada aspek tata kelola, proses pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta layanan administrasi dan kemahasiswaan.

Menurut Ketua Pusat Penjaminan Mutu Politeknik Baubau, kegiatan AMI ini bertujuan untuk memastikan seluruh proses akademik dan manajerial berjalan sesuai standar, serta mengidentifikasi temuan dan rekomendasi perbaikan yang dapat menjadi dasar dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) mendatang. “Audit mutu internal bukan sekadar kegiatan evaluasi, tetapi merupakan sarana pembelajaran institusi untuk terus tumbuh, memperbaiki diri, dan beradaptasi dengan dinamika dunia pendidikan tinggi,” ujarnya.
Melalui pelaksanaan audit ini, Politeknik Baubau menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kinerja dan mutu layanan pendidikan secara berkelanjutan (continuous improvement), guna mewujudkan perguruan tinggi vokasi yang unggul, profesional, dan berdaya saing di tingkat regional maupun nasional.
Dengan terselenggaranya Audit Mutu Internal Tahun 2025, diharapkan seluruh unit dan program studi di lingkungan Politeknik Baubau semakin memperkuat budaya mutu, memiliki kesadaran kolektif terhadap pentingnya standar mutu, dan siap menghadapi proses akreditasi eksternal dengan hasil yang lebih optimal. *IsrJie